Friday, November 26, 2010

Risalah Mursyid: Haji.. Perhimpunan Umat Menuju Kesatuan dan Kemenangan

Risalah dari Prof. Dr. Muhammad Badie’, Mursyid am Ikhwan Muslimin, 28-10-2010

Segala puji bagi Allah, selawat dan salam ke atas Rasulullah beserta keluarga dan sahabat serta orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat.. selanjutnya

Firman Allah yang bermaksud:

“Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan”. (Al-Hajj:27-28)

Oleh kerana memenuhi panggilan nabi Ibrahim AS, umat Islam ketika ini datang dari berbagai penjuru dunia berkumpul di rumah Allah yang disucikan; sehingga hati-hati mereka melekat dan mulut-mulut mereka memanggil-manggil untuk menyaksikan tempat-tempat yang disucikan ini

“Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur”. (Ibrahim:37)

Umat kita adalah umat yang satu

Wahai umat Islam,

Prinsip asal dalam Islam adalah kesatuan umat, di mana umat Islam dan nilai-nilai mereka saling berhubung dengan berbagai tuntutan umat ini sekalipun mereka berbeza negeri dan zaman.
Haji merupakan persidangan sedunia (Muktamar ‘Alami) yang berulang-ulang setiap tahun, dan diadakan di Tanah Suci di sekitar Ka’bah; menyatukan umat Islam, dan mendamaikan hati mereka, dan menyatukan tujuan mereka, di bawah syiar: “Umat yang satu”.

إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku”. (Al-Anbiya:92)

Dan firman Allah bermaksud:
وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ

“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku”. (Al-Mu’minun:52)

Allah telah memerintahkan kita untuk sentiasa bersatu dan memperingatkan kita dari sebarang perpecahan.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai”. (Ali Imran:103)

Disamping Allah memerintahkan kita untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Allah juga memperingatkan kita dari sebarang perpecahan dan perselisihan kerana akibatnya adalah berupa kegagalan dan perasaan gementar. Allah SWT berfirman bermaksud:

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Anfal:46)

Faktor-faktor kesatuan umat Islam

Faktor terbesar kesatuan di antara umat Islam adalah; Tuhannya satu, kitabnya satu, rasulnya satu, syariatnya satu, ibadahnya menyatukan mereka dan mempersatukan jiwa di antara mereka, solatnya mengarah pada kiblat yang satu, puasa dalam bulan yang satu, sementara haji hadir untuk mengukuhkan kesatuan ini.. dan di antara fenomena penting adalah sebagai berikut:

* Lidah mereka bergema dengan satu syiar:

“لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لاَ شَرِيكَ لَكَ
“Aku penuhi panggulanMu Aku penuhi, Aku penuhi tidak ada sekutu bagi-Mu Aku penuhi, sesungguhnya segala puji dan kenikmatan hanya milik-Mu dan kerajaan, tidak sekutu bagi-Mu”

* Dan mereka bertemu di satu tempat di Gunung Arafah yang seluas mata memandang: Rasulullah saw bersabda bermaksud:

“Haji adalah Arafat, Haji adalah Arafat, Haji adalah Arafat, dan hari-hari Mina ada tiga”.

Firman Allah bermaksud:

“Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan Barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya”. (Al-Baqarah:203)

“Barangsiapa yang mendapati Arafah sebelum terbit matahari maka dia telah mendapatkan ibadah haji”.

* Tawaf di sekitar Ka’bah .. Yang telah Allah jadikan sebagai kewajiban kepada manusia, menjadi tempat tumpuan pandangan dan kiblat untuk mereka.

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram”. (Al-Baqarah:144)
“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia”. (Al-Maidah:97)

* Pada waktu yang sama:

Allah berfirman bermaksud:
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats, berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji”. (Al-Baqarah:197)

* Pakaian mereka sama sehingga mengenepikan semua perbezaan.. mengingatkan mereka kepada kain kafan pada saat bertemu dengan Allah yang Maha Penyayang

* Kesatuan gerak dalam kegiatan ritual yang dapat dilihat semasa mereka menuju ke Arafat, semasa meninggalkannya, dan melontar jamrah sebagai simbol permusuhan kepada syaitan dengan satu tangan, lalu tawaf di sekitar Baitullah dalam pusingan yang satu dan arah yang satu.
Inilah rukun yang agung dan mulia yang dapat mengenepikan perbezaan kaum, keturunan, bahasa, negeri, pangkat, dan menyatukan dalam kerja dan penampilan, lalu menjadikan mereka sebagai satu umat. Menghapuskan perpecahan yang sentiasa diusahakan oleh musuh-musuh umat siang dan malam, sebagaimana salah seorang dari mereka pernah berkata:
“Islam akan tetap kuat dan utuh sehingga tidak mampu dihancurkan oleh kerja misionari, selama Islam memiliki empat tunjang ini: “Al Qur’an .. Al-Azhar .. Pertemuan mingguan (Jumaat) ..Dan Perhimpuan tahunan (Ibadah haji) “

Sebagaimana dinyatakan dalam Encyclopaedia Britannica tentang ibadah haji:
“Ibadah yang satu ini memiliki peranan besar dalam memberikan kekuatan kesatuan dalam Islam; kerana ibadah tersebut, menarik ramai pengikut dari berbagai bangsa; bersatu dalam perayaan agama “.

Jalan kita menggapai kemuliaan dan kemenangan

Oleh kerana itulah umat Islam dituntut untuk berpegang teguh pada agama mereka yang suci supaya menjadi umat Islamyang sebenar. Dan hanya itu merupakan satu-satunya jalan menuju kebangkitan, pertumbuhan dan menghadapi musuh. Semoga Allah merahmati Imam Al-Banna ketika berbicara tentang elemen-elemen kekuatan: “Namun Ikhwan Muslimin mesti mempunyai ideologi yang dalam dan wawasan yang luas daripada hanya memiliki kerja dan fikiran yang dangkal, tidak mampu menyelam di bahagian paling dalam, tidak mampu menimbang natijahnya. Apa yang dimaksudkan dan yang diinginkan adalah bahawa mereka sedar, sesungguhnya darjat pertama dari berbagai darjat menuju kekuatan adalah kekuatan keyakinan dan iman, lalu kekuatan kesatuan dan ikatan persaudaraan, kemudian kekuatan pendokong dan senjata. Tidak akan diakui sebagai sebuah kelompok itu mempunyai kekuatan sehingga mampu memiliki semua elemen dan nilai-nilai itu semua”.

Umat ini tidak akan mampu mencapai apa yang diingini menuju kemuliaan dan kepimpinan dunia melainkan jika kita mampu mencabut sifat wahn seperti yang pernah Rasulullah saw peringatkan:

“Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh-musuh Islam) bersatu-padu mengalahkan (memperebutkan) kalian. Mereka seperti gerombolan orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan makanan yang ada di sekitar mereka. Salah seorang sahabat bertanya: Adakah kerana kami (kaum Muslimin) ketika itu sedikit? Rasulullah menjawab: Tidak! Bahkan kalian waktu itu sangat ramai jumlahnya. Tetapi kalian bagaikan buih di atas lautan (yang terombang-ambing). (Ketika itu) Allah telah mencabut rasa takut kepadamu dari hati musuh-musuh kalian, dan Allah telah menanamkan di dalam hati kalian wahn. Seorang shahabat Rasulullah bertanya: Ya Rasulullah, apa yang dimaksudkan dengan wahn itu?
 Dijawab oleh Rasulullah saw.: Cinta kepada dunia dan takut (benci) kepada mati.”

Benar terjadi seluruh bangsa bersatu padu untuk mengalahkan umat Islam ketika ini sebagaimana mereka dengan rakusnya berebut makanan yang ada di sekitar mereka. Kita saksikan umat Islam tenggelam kepada cinta dunia dan tunduk kepada hawa nafsu, sehingga hilang kewibawaannya di hadapan musuh zionis dan lain-lainnya.

Dakwaan dari orang-orang ragu dan orang yang memiliki keyakinan tentang bangkitnya umat
Imam Al-Banna – semoga Allah merahmatinya – menyedari nilai yang dimiliki umat Islam dari berbagai elemen kekuatan dan immuniti, memiliki berbagai sebab kebangkitan sehingga dapat menghadapi orang-orang ragu dan dakwaan mereka dengan menyebarkan ungkapan: “Apakah wasilah yang kalian miliki wahai orang-orang lemah dan telah kalah atas segala urusan kalian untuk mewujudkan impian dan tuntutan kalian serta mendapatkan hak kalian?”. Kami sampaikan dengan mudah dan senang: lalu apa yang diinginkan manusia dari kita? Jika kita kalah atas segala urusan kita adakah kami tertolak akan hak-hak kami? Apakah layak bagi yang Maha Mulia dihinakan dan dilecehkan, dan Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang telah memberikan kehinaan dari dirinya dan taat tanpa ada paksaan dan kebencian maka bukan dari golonganku”.

Allah juga berfirman bermaksud:

“Dan Kemuliaan itu hanya milik Allah , Rasul-Nya dan orang-orang beriman, namun orang-orang munafik tidak menyadarinya” (Al-Munafiqun:8)

Sesungguhnya kita memiliki senjata, yang tidak dimiliki dan tidak mampu diraih sama ada siang atau malam iaitu kebenaran: Kebenaran akan kekal dan abadi, Allah SWT berfirman bermaksud:
“Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya)”. (Al-Anbiya:18)

Allah juga berfirman bermaksud:

“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan” (Ar-Ra’ad:17)

Dan juga firman Allah bermaksud:

“Dan Katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (Al-Isra:81)

Kita juga memiliki senjata lain iaitu iman: iman juga merupakan rahsia dari pelbagai rahsia kekuatan yang tidak dapat dimiliki kecuali oleh orang-orang mukmin yang sebenarnya. Tidaklah berjihad para amilin sebelumnya, dan tidaklah berjihad orang-orang setelah mereka kecuali kerana iman. Dan bagaimana jika iman hilang? Tentulah tidak akan mampu memberikan manfaat seluruh senjata dalam bentuk material kepada pemiliknya sedikitpun? Jika iman tidak tertanam dalam hati maka tidak akan mampu menemukan jalan keluar untuk mencapai keinginan dan tujuan, dan jika benar keazaman maka akan terang jalan menuju tempat yang diinginkan

“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (Ar-Rum:47)

Jika pasukan bumi tidak bersama kita, maka pasukan langit tetap akan sentiasa bersama kita.

“(ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku bersama kamu, Maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. (Al-Anfal:12)

Dan optimisme adalah senjata ketiga: Kami tidak akan menyerah, tidak akan terburu-buru, tidak mendahulukan takdir, tidak akan membuat kami lemah semangat lantaran panjangnya jihad. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam kerana kami yakin akan mendapatkan ganjaran selama kami mempunyai niat yang baik, hati yang ikhlas, iaitu ikhlas kerana Allah, dan kemenangan di sebalik itu tidak akan mustahil

“Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa”. (Al-Mujadilah:21)

“Sehingga apabila Para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada Para Rasul itu pertolongan Kami, lalu selamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa”. (Yusuf:110)

Oleh kerana itu, kenapa ada keraguan dan putus asa, padahal putus asa itu tidak memberikan jalan sedikitpun bagi kita..

“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Yusuf:87)
Wahai bangsa Arab dan umat Islam seluruhnya

* Jadikanlah musim haji sebagai perhimpunan untuk saling mengenal, berkasih sayang dan bersatu, saling mempelajari realiti pahit yang berlaku dan mencari cara untuk menyelesaikannya, mendapatkan hak-hak dan mengembalikan harta yang telah terampas, serta menyelamatkan diri dari belenggu musuh-musuh… dari berbagai krisis ekonomi yang menyerang dunia. Ketahuilah bahwa kesatuan kalian akan mampu mewujudkan kesempurnaan ekonomi dan kecukupan diri; sehingga kita tidak menjadi tawanan dan gadaian orang lain. Hendaklah kalian saling bergotong royong di antara sesama kalian, saling menasihati dan saling menolong, kerana itulah yang sentiasa dinasihatkan oleh agama Islam yang mulia.

* Wahai para hujjaj ke Baitullah, marilah kalian saling kenal-mengenal, dan bersungguh-sungguhlah untuk menjalin hubungan di antara kalian, bahkan sampai kalian kembali ke negeri-negeri kalian nanti..
Kepada para rejim dan pemerintah ada peringatan dan nasihat..

* Bahwa berbagai perjumpaan dan perundingan dengan Zionis dan Amerika tidak akan dapat mengembalikan hak-hak kalian yang terampas, dan begitu juga dengan tempat-tempat suci yang telah diduduki.

* Sesungguhnya usaha untuk mempersempit dan menekan bangsa tidak akan mampu menghentikan takdir Allah yang berjalan menuju perbaikan dan perubahan, dan tidak akan mampu menghalangi cahaya Allah untuk tersebar ke seluruh alam, dan kita wajib memahami bahwa konspirasi Zionis..

“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri”. (Fathir:43)
Sementara kezaliman dan penyimpangan yang dilakukan oleh kekuatan Amerika dengan kejam juga tidak akan melemahkan Allah sedikitpun

“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya”. (As-Shaff:8)

Kami yakin bahwa seluruh bantuan material dan moral, dan seluruh yang dibelanjakan di dunia ini untuk memberikan penyelesaian tanpa mengajak manusia kembali ke jalan Allah, akan berubah menjadi kerugian di dunia, dan tidak akan mampu mengalahkan orang-orang beriman, sementara mereka telah ditunggu oleh azab Allah di akhirat kelak sesuai dengan janji Allah

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Al-Anfal:36)

Justeru kita mesti yakin bahwa kemenangan umat Islam pasti akan datang dengan pertolongan Allah dan kekuatan-Nya, dan hal demikian kerana Allah Maha Perkasa.

Dan kami juga tidak lupa menyampaikan bahwa pada musim haji dan musim berkorban ini, ada saudara kita pasukan pejuang yang masih tetap kental dan sabar di Palestin, bumi Arab dan Islam, untuk sentiasa mendoakan mereka dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar dan wasilah-wasilah yang berpatutan.

“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf:21)

http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=72955&SecID=213

Monday, November 15, 2010

Risalah Mursyid : Konspirasi Terhadap Dunia Islam Masih Terus Berjalan

Risalah dari Prof. Dr. Muhammad Badie’, Mursyid Am Ikhwan Muslimin, 22-10-2010

Dengan nama Allah. Selawat dan salam ke atas Rasulullah dan orang-orang yang mengikutinya;

Zionis berada di sebalik agenda pemecahan paling serius abad kedua puluh ini.

Salah satu alasan atau sebab terjadinya perang Ahzab adalah bersatunya suku-suku Arab yang memusuhi Islam di bawah pimpinan Quraisy untuk memusnahkan agama Islam dan pengikutnya. Bermula dari peristiwa rombongan warga Yahudi Madinah yang dipimpin oleh Huyay bin Akhtab keluar dan menuju ke Mekah dan negeri-negeri di Semenanjung Arab, untuk menghasut Quraisy dan suku-suku yang lain supaya memerangi kaum muslimin, mengepung dan menghancurkan mereka.

Peranan yang sama juga telah dilakukan oleh Dr. Bernard Lewis, Seorang Zionis berwarganegara Amerika dan berbangsa Inggeris, kini seorang profesor di Universiti Princeton Amerika, memiliki kepakaran dalam bidang sejarah kumpulan-kumpulan Islam dan sangat terkenal permusuhannya terhadap Islam dan umat Islam. Beliau telah menyerahkan draf rancangan / agenda / gagasannya untuk pemecahan Negara-negara Islam, lalu diambil oleh Inggeris dan Amerika sebagai asas politik mereka di wilayah tersebut sejak tahun 1980.

Ketika meletus perang Iran-Iraq, penasihat keamanan negara, “Brezinski” di zaman Presiden “Reagan,” menjelaskan bahwa dilema yang akan ditanggung Amerika mulai dari sekarang (1980); ialah bagaimana menggerakkan perang Teluk kedua sebagai kesinambungan perang Teluk pertama yang mana Amerika mampu membetulkan sempadan yang dibuat melalui perjanjian “Sykes – Picot” (1916)?!.

* Ekoran dari kenyataan Brezinski ini, Bernard Lewis mulai meletakkan draf atau agendanya yang terkenal dan khusus; memecah belah negara-negara Arab dan Islam, dan mencerai-beraikan negara-negara tersebut menjadi kumpulan yang terpisah dan Negara-negara berdasarkan etnik, agama dan mazhab . Beliau turut melampirkan agendanya secara terperinci dalam bentuk peta yang disusun di bawah kelolaannya, mencakupi semua negara-negara Arab dan Islam yang dijadikan sasaran pemecahan mengikut inspirasi kenyataan Brezinski.

* Pada tahun 1983 dalam satu sidang tertutup, Kongres Amerika dengan sebulat suara menyetujui draf atau agenda “Bernard Lewis “. Dengan itu selesailah proses menyakinkan agenda ini, mengesahkan dan menyematkan ke dalam senarai strategi politik Amerika. Sejak dari itu bermula gerakan mempromosikan idea negara Timur Tengah, untuk menggantikan negara-negara Arab dan Islam, dan menanggalkan identiti Arab dan Islam mereka dari Negara tersebut.

Agenda penguasaan ke atas dunia Islam 

Melalui kelemahan pertubuhan Arab, kekuatan penguasaan memainkan peranan memanipulasi nasib bangsanya, dan mencari helah untuk melakukan perpecahan dan pengkaburan identitinya. Oleh kerana itu gagasan yang dicadangkan kadangkala dengan sebutan Timur Tengah baru dan kadangkala dengan sebutan Timur Tengah Raya, yang bermatlamat untuk melenyapkan identiti bangsa Arab dan Islam, dan membuka pintu untuk mengukuhkan regim Zionis Israel dan memperakui dari segi perundangan sebagai sebahagian dari negara yang sah di wilayah tersebut.

“Timur Tengah Baru” merupakan idea yang dicetus oleh Zionis, “Shimon Peres”, dan “Timur Tengah Raya” telah dikembangkan Amerika semasa pemerintahan Presiden Bush selepas peristiwa 11 September. Setelah itu muncul idea penggabungan Euro-Mediteranian untuk membentuk pintu yang lain, dan terakhir muncul idea dari Presiden Peranchis Nicolas Sarkozy pada tahun 2007 dengan gagasannya “Uni Mediteranian” yang menggabungkan 43 negara, termasuk 9 negara-negara Arab, di samping regim Zionis Israel.

Mengapa konspirasi pemecahan bermula di negara Sudan? 

Sudan merupakan salah satu negara-negara Arab yang luas dan berada dalam tubuh Afrika. Sudan mempunyai keistimewaan tersendiri berupa kedudukan strategik dalam lipatan sejarah dan masa yang akan datang, iaitu menjadi laluan Arab dan Islam menuju ke Afrika sama ada secara politik, geografi dan budaya, dan merupakan jambatan melintasi dua peradaban Islam dan Afrika kerana lokasi yang strategic dari segi geografi. Berdasarkan komposisi penduduk di mana Sudan terdiri dari penduduk pelbagai etnik dan bangsa; Arab dan Afrika. Justeru seruan untuk memecahkan Sudan dan membahagikan kepada dua negara merupakan inisiatif Barat dan Zionis Israel yang akan menjadi batu penghalang antara dunia Islam dan Arab dan rakyat benua Afrika, kerana telah diketahui dari segi sejarah, Sudan sejak menerima Islam menjadi jambatan yang menjadi laluan budaya Arab dan Islam ke seluruh negara-negara Afrika. Tertegaknya negara di bahagian selatan akan mengancam kesatuan ini.

Barat juga berharap – jika Sudan terpecah- akan berlaku rampasan kuasa yang penting di dalam suasana yang strategik di daerah sekitarnya, kemudian di Afrika Tengah dan Tanduk Afrika, dan seterusnya dalam menguasai Laut Merah.

Persiapan untuk memisahkan Sudan Selatan

Semasa kunjungannya ke Sudan, Naib Presiden Amerika(John Biden) mengumumkan keazaman Amerika Syarikat untuk mengiktiraf Negara Sudan Selatan sekiranya keputusan akhir referendum memutuskan untuk berpisah. Perkara ini dilengkapkan lagi dengan perisytiharan Rusia dan China akan mengiktiraf sama. Hal ini seolah-olah memberikan gambaran wujudnya persepakatan di peringkat antara bangsa terhadap pemisahan itu. Amerika dan Zionis sangat mengharapkan ia terjadi sehingga sekalipun hasil referendum itu tidak sesuai dengan kehendak mereka. Itulah yang terjadi di Iraq. Dan Negara-negara lain memainkan peranan mencetuskan senario yang sama. Boleh jadi kenyataan terbaru Obama bahawa, jika tidak ada referendum, maka akan ada jutaan penduduknya yang terkorban, membayangkan seolah-olah dia telah mempersiapkan penyembelihan besar-besaran di daerah selatan.

Dalam pada itu akhbar (Washington Times) menegaskan bahwa Amerika memberikan sokongan kewangan setiap tahunnya dengan nilai billion dolar kepada Selatan Sudan, dan dana yang besar ini digunakan untuk melatih pasukan keamanan, dan pembentukan apa yang dinamakan sebagai pasukan yang mampu melindungi wilayah.

Ancaman pasca-pemisahan 

Ada pelbagai ancaman keamanan, politik dan ekonomi yang dijangkakan akan berlaku. Antaranya:
  1.  Perang antara utara dan selatan kerana pertikaian tentang garisan persempadanan wilayah “Abyei” yang kaya minyak, belum selesai.
  2. Implikasi yang berlaku dari pemisahan ialah muncul gerakan pemberontak di Darfur selatan, Kordofa Selatan, Nil Biru dan Sudan timur.
  3. Peningkatan tekanan antarabangsa terhadap Sudan di Mahkamah Jenayah Antarabangsa, dan perlindungan hak asasi manusia bertujuan mendesak dan memperhebatkan tekanan ke atas kerajaan Sudan supaya melayan tuntutan gerakan pemberontak yang lain pula.
  4. Menyusutnya pendapatan Kerajaah Sudan dari hasil minyak di selatan, di mana sekarang mencapai 80%. Penyusutan ini akan menyebabkan timbul masalah yang besar di Sudan Utara.
  5. Risiko terhadap air yang mengalir di sungai Nil yang kuotanya lebih besar untuk Mesir iaitu 55 billion meter padu untuk Mesir, dibandingkan dengan 18 billion meter padu untuk Sudan; iaitu pengagihan yang ditolak oleh gerakan pemberontak di Sudan selatan, dan menganggap bahawa kuota Mesir sangat besar. Justeru mereka menuntut kesepakatan baru, di samping mereka ingin menjual air Nil dan mengambil keuntungan daripadanya. Mereka pasti akan berusaha – dibantu oleh Israel dan Amerika – untuk membina empangan untuk menahan air dan melakukan kawalan; yang akan mengakibatkan kerugian besar di pihak Mesir, terutamanya selepas mengalami kekurangan sumber air dan peperangan merebut air.
Lalu apakah yang berlaku selepas Selatan Sudan?

Pemisahan Sudan selatan akan menjadi langkah awal dalam sebuah agenda untuk mengubah peta wilayah. Untuk tujuan supaya tidak nampak seperti konspirasi Zionis – Amerika saja, maka usaha untuk mendirikan Negara kecil Palestin akan menjadi sebahagian daripada agenda mengubah peta wilayah ini, supaya kewujudan Negara haram Zionis memperolehi keabsahan dari sudut perundangan dan membenarkan Zionis terlibat dalam semua urusan di wilayah ini. Dan ini bererti istilah Zionis sebagai musuh dihilangkan dan sebagai gantinya di dizahirkan dalam bentuk Negara Yahudi yang diterima dan diakui di wilayah tersebut. 

Setelah munculnya Negara Sudan Selatan mungkin dapat memperakui di sisi undang-undang pemecahan Palestin, dan diikuti pemecahan negara Iraq sebagai langkah berikutnya, baik sebelum atau setelahnya; dan usaha untuk memisahkan Selatan Yaman dari utara mampu memperolehi momentum politik yang lebih besar, dan selama semua orang merasa bahwa ia dapat berinteraksi dengan munculnya regim-regim baru, kerana ia dapat menular ke negara-negara lain.

Harapan terletak pada pertolongan Allah 

Biarpun apa yang berlaku terhadap umat Islam di Sudan, Palestin, Iraq, Yaman, Kashmir, China, Chechnya dan lain-lainnya di serata pelusok bumi ini, namun keyakinan dan kepercayaan kita terhadap pertolongan Allah akan memudahkan kita dan memotivasi kita untuk tetap bekerja keras dan bersungguh-sungguh sebagai sebab atau alasan dalam meraih kemenangan, Allah swt berfirman bermaksud:

“Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad:7)

Kesatuan Islam dan Arab sekarang merupakan satu-satunya jalan penyelesaian, untuk dapat membela agama, tempat-tempat suci, jiwa dan kehormatan mereka, bahkan negara dan harta kekayaan mereka, sehingga mereka dapat hidup dan menghadapi pakatan politik dunia, ketenteraan, ekonomi, dan kekejaman sistem dunia baru dengan baik.

Justeru, dengan kesatuan akan dapat mengembalikan martabat dan keunggulan peradaban mereka, dan memiliki kekuatan antarabangsa yang besar yang memungkinkan mereka mempunyai kemampuan untuk menghalang serangan ganas yang bertali arus ke atas mereka, seolah-olah kita melihat para pelahap sedang berebut mengambil makanan di pinggan kita, kerana menganggap kita sebagai mangsa yang lemah dan mudah diratah dek kerana perpecahan yang membelenggu kita.

Oleh sebab itu, marilah kita bersatu dan bekerja bersama-sama; dimulai dari rakyat, kerana merekalah pemilik keputusan, kemudian kita nantikan janji Allah berupa kemenangan dan kejayaan.

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik”. (Maksud An-Nuur:55)

“Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)”. (Maksud Al-Mu’min:51)

“Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya”. (Maksud Al-Anfal:30)

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Maksud Al-Anfal:36)

“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Maksud Yusuf:21)

http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=72526&SecID=213

Sunday, November 14, 2010

Peguam Utama IM kutuk penahanan 550 anggota MB

Sabtu 13 November 2010

Peguam Utama IM, Abdul Monem Abdel-Maqsoud menimbulkan keperihatinan mengenai penahanan pemimpin dan anggota IM yang semakin meningkat sejak IM mengumumkan penglibatannya di dalam pilihanraya. Menurut beliau, penahanan tanpa sebab tersebut ialah satu usaha konspirasi bagi menipu di dalam pilihanraya Parlimen akan datang.

Sehingga kini, sekitar 550 orang anggota IM telah ditahan di seluruh negara termasuk 3 wanita dan 5 calon yang bertanding. Daripada bilangan itu, 285 orang telah dibebaskan manakala 89 akan dibicarakan. Abdel Maqsoud percaya penangkapan akan meningkat menjelang pilihanraya. Menurutnya, serangan ke atas institusi IM juga kini semakin agresif.

Abdel Maqsoud mengecam tindakan kerajaan yang telah menyalah-guna undang-undang darurat bagi mengugut rakyat dan menghalang mereka daripada menyuarakan pandangan mereka melalui penglibatan aktif dan positif mereka di dalam pilihanraya. Menurutnya, ini bertentangan dengan norma dan undang-undang antarabangsa mengenai hak-asasi manusia, di samping serta pelanggaran undang-undang dan perlembagaan Mesir, yang menjamin hak penyertaan untuk semua.

Abdel Maqsoud menegaskan bahawa tindakan sewenang-wenangnya tersebut akan menyebabkan kehilangan kepercayaan awam, membuat mereka enggan untuk menyertai pilihanraya.

http://www.ikhwanweb.com/article.php?id=27151

Wednesday, November 10, 2010

Timbalan Mursyidul Am IM: Kami Optimis dan Tidak Menganggap Pilihanraya sebagai Medan Pertempuran


Isnin 1 November 2010

Timbalan Mursyidul Am IM, Mahmoud Ezzat berkata beliau optimis dan yakin IM akan mencapai keputusan yang memuaskan di dalam pilihanraya parlimen kali ini.

Beliau menyatakan walaupun IM mempunyai keupayaan mencalonkan lebih ramai anggota yang berkaliber, mereka memilih untuk bertanding hanya di 30% kerusi.

IM ditubuhkan oleh Imam Hassan AlBanna dengan matlamat mendirikan sebuah negara madani yang berasaskan syariah Islam melalui jalan aman.

Di dalam pilihanraya 2005, IM memperolehi 88 kerusi menjadikannya blok pembangkang paling besar.
Ezzat menarik perhatian kepada peningkatan penahanan tidak sah dan sewenang-wenang ke atas IM sejak pengumumannya menyertai pilihanraya dan medan politik. Polis telah menahan 361 orang anggota dan pemimpinnya di seluruh negara.

Beliau menambah, walaupun Mahkamah telah memutuskan pada 26 Oktober bahawa slogan IM yang terkenal “Islam Adalah Penyelesaian” selaras dengan perlembagaan, Ketua Jawatankuasa Agung Pilihanraya Abdel Aziz Omar tetap mengumumkan supaya slogan tersebut dibuang daripada senarai calon. Sementara itu, Jurucakap Media IM, Dr. Mohamed Saad el-Ketatni menegaskan bahawa slogan tersebut ialah berbentuk politik, bukan keagamaan.

Menurut Ezzat, IM tidak menganggap pilihanraya sebagai medan pertempuran tetapi sebagai satu hak bagi setiap orang awam menyertainya. Beliau menambah, pilihanraya ini bukan penghujung kepada reformasi politik yang diperjuangkan oleh IM.

http://www.ikhwanweb.com/article.php?id=26988

Tuesday, November 2, 2010

Risalah Mursyid : Kesatuan Islam adalah Jalan Menuju Kemuliaan dan Kekuatan

Perutusan dari Prof. Dr. Muhammad Badie’, Mursyid Am Ikhwan Muslimin, 15-10-2010

Dengan nama Allah, selawat dan salam ke atas Rasulullah SAW dan orang-orang yang mengikutinya dari semasa ke semasa sehingga hari Kiamat.

Sesuai dengan kehendak Allah SWT yang mencipta manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup berkumpulan jauh dari sifat individualistik dan mengasingkan diri kerana sesuai dengan tabiat dan fitrah manusia yang terikat dengan kehidupan secara berkumpulan. Sesuai dengan masa yang berlalu, hidup secara berkumpulan menjadi satu keperluan yang sangat penting untuk menuju konsep baru yang dikenali sebagai kesatuan, agar orang yang mengasingkan diri tidak menjadi mangsa dari umat dan bangsa yang sejarah dan latar belakang pendiriannya adalah mengorbankan bangsa lain, dan umat Islam sedang berhadapan dengan bangsa-bangsa yang sangat memerlukan kesatuan ini. Oleh kerana itu kesatuan adalah jantung dari sebuah hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya yang bermaksud:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai”. (Ali Imran:103)

“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat”. (Ali Imran:105)'

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka”. (Al-An’am:159)

“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku”. (Al-Anbiya:92)

“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku”. (Al-Mu’minun:52)

Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi adalah seperti satu tubuh. Apabila ada sebahagian dari tubuhnya sedang sakit, maka bahagian tubuh yang lain turut merasakannya, sehingga membuatnya tidak boleh tidur dan demam”. (Muslim)

“Seorang mukmin bagi mukmin yang lain ibarat satu bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya”. (Bukhari Muslim).

“Kalian hendaklah berjamaah dan jauhilah dari perpecahan”.

Dunia Islam memiliki unsur kekuatan

Para pembuat peradaban Barat yang kini telah mengumumkan kemuflisannya dan memimpin umat manusia pada kebinasaan, sementara kita umat Islam memandang bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang layak untuk menerima tampuk kepemimpinan umat manusia. Oleh sebab itu, para pemikir Barat ada yang menyedari akan peranan ini. Mungkin di antara tulisan yang paling tepat dalam memberikan gambaran tentang unsur-unsur kekuatan Islam adalah tulisan, “Powell Schamtaz” dalam bukunya (Islam adalah kuasa dunia masa depan), yang bertujuan memberikan pencerahan dan peringatan kepada bangsanya sendiri terhadap unsur -unsur kekuatan Islam. Beliau menyatakan unsur kekuatan asasi yang dimiliki umat Islam adalah:

  1. Kedudukan strategik yang dimiliki umat Islam di dunia.
  2. Pertumbuhan manusia yang begitu pesat di kalangan umat Islam, yang menjadikan pertumbuhan mereka unggul berbanding orang lain.
  3. Kekayaan sumber alam dan bahan mentah. Melalui sumber alam yang besar yang dimiliki umat Islam menyebabkan mereka mampu membangun kuasa industry yang terhebat di peringkat dunia.
  4. Islam adalah unsur kekuatan paling penting di tengah masyarakat Islam. Menurut “Schamtaz” adalah: “Demikianlah agama yang memiliki kekuatan bagaikan ‘sihir’ untuk menghimpunkan perbagai jenis manusia di bawah satu bendera setelah menghilangkan perbezaan bangsa dan keturunan dari jiwa mereka, memiliki tenaga ruh yang mampu mendorong orang beriman mempertahankan tanahairnya dan sumber kekayaannya sehingga sanggup mengorbankan apa jua yang dimiliki hatta nyawa mereka sendiri”.

Dia juga berkata: “Sejarah akan berulang kembali, bermula dari daerah kuasa Islam dunia pertama diraih. Kuasa ini akan muncul apabila berpegang teguh pada Islam dan bersatunya pasukan tentera. Kuasa ini akan kukuh dan wujud apabila umat Islam menyedari bagaimana mengeluarkannya dan mengambil manfaat darinya, dan seterusnya mampu mengimbangi kuasa dunia lainnya”.

Seorang penulis Inggeris (Heller Block) berkata: “Sesuatu peradaban yang mana tonggak-tonggaknya terikat dengan ikatan yang kukuh, bahagian tepinya saling berpegangan dengan kuat dan membawa bersamanya ideologi seperti Islam, tidak sekadar sedang menunggu masa depan yang cerah saja namun juga akan menjadi bahaya bagi musuh-musuhnya. ”

Ikhwan Muslimin dan kesatuan Islam

Agenda kesatuan Islam merupakan matlamat dakwah Ikhwan Muslimin yang tertinggi, bahkan ia merupakan tonggak utama dalam agenda kebangkitan ini. Justeru matlamatnya yang tertinggi adalah kesatuan seluruh umat Islam di pelbagai ceruk dunia dan menghidupkan kembali negara Islam raya mulai dari Ghana sebelah selatan hingga di bumi Afghanistan di sebelah utara.

Di antara petujuk utama didahulukan agenda kesatuan Islam dalam pemikiran Imam Al-Banna dan gerakan siasahnya adalah kerana perhatiannya yang mendalam terhadap isu membaiki hubungan antara mazhab-mazhab dalam Islam dengan kadar yang segera untuk membangkitkan sudut ini di medan Islam sehingga memberikan saham dalam pembentukan kumpulan yang mendekatkan mazhab-mazhab yang didirikan pada tahun 1948 di Kaherah.

Dalam Risalah Ta’lim Imam al-Banna, beliau berbicara tentang pemerintahan di negara Islam: “Dengan itu , supaya pemerintah dapat melaksanakan tugasnya sebagai pelayan bangsa, mendapat upah darinya dan bekerja untuk kemaslahatannya ”

Dalam risalah Muktamar Kelima dengan judul “Ikhwan dan nasionalisme, Arab dan Islam,” beliau berkata: “Bahwa Ikhwan Muslimin sangat mencintai tanahair mereka, dan sangat menekankan keutuhan dan kesatuan bangsa”.

Beliau juga menjelaskan bahwa gagasan Arab atau Liga Arab dalam kaca mata dakwah Ikhwan Muslimin mempunyai kedudukan yang sangat strategik dan penting. Ini kerana orang-orang Arab adalah umat Islam pertama, dan tidak akan ada kebangkitan Islam tanpa kesatuan bangsa Arab dan perpaduan mereka. Beliau juga berkata: “Bahwa batas geografi dan pembahagian secara politik yang dilakukan oleh penjajah Barat terhadap Negara Arab tidak mempunyai apa-apa nilai dalam menyentuh kesatuan Arab dan Islam”.

Halangan dalam menuju kesatuan Islam

Di antara permasalahan dan halangan utama yang dihadapi dalam menuju kesatuan Islam adalah isu perkauman iaitu fanatik kepada kaum dan bangsa yang menghilangkan nilai kemanusiaan dan pendidikan sama sekali. Oleh kerana itu seseorang individu hidup dalam penyimpangan persepsi, ideologi dan nilai; di mana bahasa dan warna kulit dan keturunan sebagai neraca kemuliaan, dan mengenepikan nilai utama yang telah ditetapkan al-Quran dan hadith nabi saw:

“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang bertaqwa”. (Al-Hujurat:13)

“Tidak ada yang lebih mulia dari bukan Arab ke atas Arab kecuali taqwa”

Kemudian isu kesukuan atau etnik, yang mendedahkan kebodohan umat Islam dan menyuburkan pertikaian dan konflik etnik, sebagai alat kepentingan peribadi sehingga membakar api peperangan dan pertikaian yang tidak ada gunanya sama sekali.

Akhirnya .. Kerajaan yang kalah adalah kelompok pemimpin yang lemah di dunia Islam yang rela menekan para pejuang kerana melaksanakan strategi mengikut, melakukan penindasan terhadap gerakan rakyat yang mengingini kebebasan dan kemerdekaan, mengabaikan sumber kekayaan umat baik material mahupun spiritual. Sekalipun ada perubahan pemikiran pemerintah di hadapan para pejuang, namun mereka tetap mempamerkan sikap yang penuh dengan kezaliman dan permusuhan. Dengan itu seseorang pemimpin terpisah dari bangsanya sendiri, menghalangi anggota masyarakat meraih dan mencari asas kesatuan, iaitu kesatuan pemimpin dan yang dipimpin.

Bagaimanakah caranya mewujudkan kesatuan Islam?

Pertama: Kembali kepada agama Islam dan aqidah Islam

Pengalaman Islam yang telah ditempoh semasa Nabi saw dan Khulafa Rasyidin yang merakamkan sejarah kemanusiaan tentang kejayaan yang sangat menakjubkan dalam mewujudkan masyarakat yang satu dalam ideologi, perasaan dan tujuan. Islam telah muncul di tempat yang di belenggu berbagai konflik suku, ras dan kelas. Kejayaan yang dicapai Islam mampu mencipta masyarakat yang menolak adanya diskriminasi ras (putih dan hitam), diskriminasi kelas (tuan dan hamba) atau diskriminasi suku atau etnik (Quraisy dan kabilah lainnya), persaudaraan menguasai setiap anggotanya, ukhuwwah antara Muhajirin dan Ansar begitu kuatnya, lenyap semua pertikaian antara suku dan kabilah arab, dan berakhir pula era perhambaan dan fanatik jahiliyah, era terbelenggu dari tangan-tangan pemerintah kejam, bahkan pelbagai suku telah bergabung ke dalam kesatuan negara Islam, seperti bersatunya Bilal al-Habsyi dan dengan Suhaib Ar-Rumi, dan Salman dari Parsi dan saudara-saudara lainnya dari suku Quraisy.

Di samping itu aqidah Islam juga mampu menyatukan hat-hati umat dan membersihkannya dari berbagai kotoran serta menguasai berbagai titik tolak dalam tubuh setiap individu mahupun masyarakat, dan menundukkan umat serta berinteraksi dengan mereka, sehingga sentiasa berada dalam kebenaran yang nyata ketika menetapkan pendirian dan meninggalkannya, terpancar seluruh tenaga anak bangsa dalam memberi sumbangan, berkreativiti dan membangun; yang itu semua merupakan cara yang kukuh untuk mencapai kesatuan Islam yang sebenarnya.

Kedua: membangun pertubuhan dan institusi yang kuat dalam bidang keilmuan, ekonomi, pendidikan dan sosial di semua lapisan masyarakat.

Dunia hari ini hidup di era pakatan besar yang dimainkan oleh negara-negara besar, blok-blok ekonomi dan politik yang besar, dimulai dari Amerika Utara; ada blok ekonomi yang disebut dengan (NAFTA), dan blok Eropah dengan ( EU), blok Asia Tenggara dengan (ASEAN) dan Afrika yang mempunyai blok Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS).

Di tengah-tengah ruang yang mengelilingi dunia dengan berbagai pakatan besar ini terdapat umat Islam yang senantiasa bercakaran dan berpecah belah. Bahkan sungguh menghairankan di saat terjadi kesepakatan kesatuan ekonomi Arab pada bulan Mac 1957, pada bulan dan tahun yang sama terjadi perjanjian Rom antara enam negara Eropah yang melahirkan kerjasama pasaran bebas Eropah bagi menyempurnakan gagasan yang dinamakan EU pada tarikh 1/1/1933, iaitu setelah 36 tahun dari perjanjian kerjasama tersebut, sedangkan perjanjian Kerjasama Kesatuan Ekonomi Arab telah gagal untuk kekal di dunia nyata ini.

Oleh itu keadaan hari ini sangat mendesak untuk mengoptimumkan pertubuhan-pertubuhan besar Islam sedia ada seperti Pertubuhan Persidangan Islam (OIC) dan Liga Arab, dan menghidupkan kembali Kesatuan negara-negara Islam yang diasaskan oleh Erbakan di Istanbul pada tarikh 29/5/1990, sempena mengenang tarikh penaklukkan kota Konstantinopel yang bertujuan menjadi pagar bagi kesatuan Islam, jika tidak ada konspirasi Barat atau usaha untuk menghentikannya.

Ketiga: Sedar tentang konspirasi musuh

Pada tahun-tahun sebelumnya telah membuktikan bahwa musuh umat Islam terus bertungkus lumus membahagi-bahagikan daerah dan memperkukuhkan blok-blok dari negara-negara Arab dan negara-negara Muslim; sehingga menjadi negara-negara kecil yang berasaskan etnik, suku dan mazhab, iaitu dengan mengambil kesempatan dari konflik-konflik minoriti yang tercetus di serata pelosok dunia Islam, yang selalu melaungkan pemisahan dan kemerdekaan.

Bukti yang paling kukuh adanya konspirasi ini ialah seperti yang berlaku di Sudan hari ini; di mana kuasa antarabangsa mengikat tali di tengkuk negara Sudan, yang kadang kala menarik tali sehingga tersedak tengkuknya dan kemudian meleraikan ikatannya; untuk memulakan peringkat membahagikan ‘harta rampasan’ sesama kuasa-kuasa besar tersebut.

Semua petanda ini menunjukkan konspirasi yang disengajakan untuk memisahkan Sudan selatan dari utara melalui referendum yang dijadualkan berlangsung pada awal tahun 2011 di bawah kesepakatan damai selatan yang ditandatangani antara Garang dan Bashir di Naivasha, Kenya, pada 09/01/2005. Sekarang kita menyaksikan pelbagai gerakan antarabangsa yang lebih luas yang diterajui Amerika Syarikat dan melibatkan PBB untuk mengesahkan pembahagian melalui referendum.

Justeru apa yang patut kita buat?!,

Umat dan para pemimpin Islam dituntut untuk mengambil berat terhadap konspirasi yang sangat berbahaya ini supaya Sudan tidak hancur, kemudian kita menangisi susu yang tertumpah, kejahatan yang menghendaki pemisahan dan akan ada yang mengiringinya iaitu pertumpahan darah.

Kesimpulannya

Bahawa kesatuan Islam memerlukan kemahuan yang tinggi dan usaha yang besar yang tak kenal erti penat. Benar kemahuan rakyat Jerman sangatlah kuat dalam merobohkan tembok Berlin dan menyatukan kembali dua negara dan bangsa Jerman, hidup dalam satu negara, di bawah satu bendera. Sedangkan di Palestin telah dibina dinding pemisah untuk mengukuhkan pendudukan dan perampasan tanah dan menghalang pembentukan negara Palestin. Namun kemahuan dan keperwiraan rakyat Palestine terus menerus melakukan perjuangan mampu merobohkan dinding pemisah dan mengembalikan negeri mereka, dan akan tiba waktunya untuk merobohkan seluruh dinding yang dibina oleh para pemimpin yang zalim dan sombong kerana kemahuan rakyat mengatasi keangkuhan mereka.

“Dan mereka berkata: Bilakah itu terjadi, katakanlah waktunya sudah dekat”. (Al-Isra: 51).

Artikel asal: http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=72170&SecID=213
 

My Blog List

FIKRAH & DAKWAH Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template