Friday, October 30, 2009

Risalah Mursyid: Al-Quds dan Al-Aqsha; Di tengah Projek Penjajahan Zionis Amerika

Al-Quds dan Al-Aqsha; Di tengah Proyek Penjajahan Zionis Amerika

26/10/2009 | 7 Dhul-Qadah 1430 H | 164 views
Oleh: DR. Muhammad Mahdi Akif
Kirim Print

logo ikhwanRisalah dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 16-10-2009

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mendukungnya, selanjutnya…

Barangsiapa yang melindungi musuhnya maka pada suatu hari ia akan hancur

Sesungguhnya umat yang sadar dan waspada tidak akan bingung dengan segala urusan utamanya, tidak akan mungkin tertipu dengan permasalahannya yang begitu besar, tidak akan mungkin mengabaikan terhadap bahaya yang mengancamnya; karena itu dia akan selalu mengenakan pakaiannya setiap saat, menyiapkan senjata pada setiap pertempuran. Dan pada saat musuhnya melakukan perampasan terhadap negeri, menistakan tempat-tempat sucinya, berusaha mengubah identitasnya, mengusir warganya, dan melakukan ribuan kejahatan yang melanggar kemanusiaan; mereka menyadari tidak ada manfaatnya untuk melakukan negosiasi dan usaha saling memahami, bahkan tidak ada artinya melakukan perdamaian bersamanya. Sungguh benar ungkapan orang Arab dahulu terhadap orang yang merasa dirinya angkuh:

Tidak ada diantara diriku dengan Qais cela # Selain suka menikam tubuh dan memukul budak

Dan itulah yang harus difahamai dan diketahui oleh umat Islam dan para pemimpinnya; menyadari dengan penuh bahwa dirinya telah bersekongkol dengan musuh, melakukan pelanggaran terhadap syariat, konsensus kemanusiaan dan undang-undang internasional, mengeluarkan sikap kontroversial terhadap berbagai kesepakatan internasional, sementara musuh-musuhnya menganggapnya hanya sekedar tinta diatas kertas (hitam diatas putih), sehingga mereka tetap membiarkan –bahkan membolehkdan dan memerintahkan- pasukannya untuk membunuh wanita, anak-anak dan orang tua, melakukan tindak kejahatan perang dihadapan mata dan telinga dunia.

Melalui media televisi dan radio tersebar tindak kejahatan zionis, dan menjadikan seluruh dunia sebagai saksi nyata dan jelas akan tindak kejahatannya; mayoritas bangsa yang memiliki hati yang hidup, bergetar keras perasaan kemanusiaannya pada kebanyakan tokoh di dunia ini mengecam tindakan tersebut, menggugah jiwa kemanusiaan mereka lalu menyeru untuk melawan tindak kejahatan ini, melakukan pembalasan terhadap tindak kejahatan yang telah merobek dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.

Sementara itu, ada sekelompok orang melakukan jihad yang agung, usaha yang gigih dan tindakan yang menakjubkan; mereka mampu mengumpulkan beberapa bukti untuk melawan tindak kejahatan yang dilakukan zionis yang keji, berusaha mengajukan para penjahat perang ke Pengadilan internasional; minimal hasilnya adalah mengecam aksi kejahatan zionis, menyebarkan dan memberikan imej negatif dihadapan opini umum dan internasional akan kajahatannya, menyingkap fakta dan realitasnya dihadapan seluruh dunia, menghapus kecurangan, manipulasi dan pemalsuan yang dengannya dapat menipu banyak orang di seluruh dunia.

Sekiranya tidak ada satu kelompok yang memberikan jaminan kepada umat akan permasalahan ini maka akan tampak usaha seperti memberikan hadiah satu loyang emas kepadanya, dengan meminta untuk ditunda atau ditarik kembali keputusan internasional dari perdebatan, tidak ditampilkan dihadapan dewan keamanan; dengan harapan dapat mewujudkan kedamaian dan menyerahkan zionis ke pengadilan internasional.

Inilah harapan yang sulit diwujudkan, maka dari itu, seperti ungkapan seorang penyair Arab:

Lalu melalui lisan saya katakan secara menyeluruh #

Barangsiapa yang melindungi musuhnya maka pada suatu hari akan hancur

Dimanakah posisi umat terhadap bumi Al-Aqsha dan problematikanya yang besar?!

Para penjahat zionis telah menguasai sikap Arab Palestina, mereka begitu cepat melakukan langkah untuk mencapai tujuan yang hina ini; untuk mengakhiri (menghancurkan) eksistensi Palestina Arab Islam di Al-Quds yang suci, mengakhiri (menghancurkan) permasalahan masjid Al-Aqsha, sekiranya tidak satu kelompok anak bangsa –laki-laki dan wanita- yang beriman dan teguh keimanannya, tegar dan teguh dalam memelihara dan melindungi masjid Al-Aqsha, menyerahkan dada dan tubuh mereka dihantam oleh senjata penjahat zionis, mereka berusaha menggagalkan berbagai usaha mereka untuk memasuki masjid Al-Aqsha dan mengusir warga darinya; sehingga memaksa zionis untuk menarik mundur sementara, menunda konspirasi mereka hingga waktu yang belum ditentukan. Namun sangatlah asing dan menakjubkan apa yang diberitakan; bahwa ada kelompok yang meminta penarikan keputusan kejahatan perang kemanusiaan dengan tidak memandang dengan apa yang terjadi dan dialami oleh Al-Aqsha sebagai permasalahan yang mengarah pada seruan diadakannya KTT Arab, bukan sebagai alasan untuk mengadu dalam berbagai acara dan pertemuan arab, domestik atau internasional, seakan usaha penghancuran masjid Al-Aqsha yang diberkahi, membuat puluhan terowongan dibawahnya, mengusir pemilik asli negeri yang disucikan dan menghancurkan rumah-rumah mereka; sebagai perkara yang tidak berhak untuk dijadikan beban sebagai tuntutan untuk mengadakan KTT Arab atau Islam; sebagai sarana untuk meninjau apa yang mungkin dapat dilakukan dalam rangka menghadapi bahaya laten yang mengancam tempat-tempat suci umat Islam.

Proyek zionis Amerika mengarah pada seluruh umat dan dunia

Tidak sedikit sikap resmi Arab dan Islam yang mengherankan terhadap sikap pemerintah Palestina; mereka berusaha menjadikan permasalahan Al-Aqsha, Al-Quds dan Palestina sebagai permasalahan domistik belaka, tidak ada ada sangkut pautnya dengan negara lain, atau adanya turut campur –atau terlibat- di dalamnya negara dan bangsa lain.

Ini merupakan suatu kerancuan besar yang selalu kami ingatkan dan khawatirkan, karena permasalahan ini bukan permasalahan internal Palestina belaka merupakan permasalahan bangsa Arab dan umat Islam secara keseluruhan, tanggungjawab pemerintah dan bangsa lainnya.

Jika bangsa Palestina bagi mereka menjadi tembok penghalang dalam terwujudnya proyek zionis Amerika yang aphartheid dan imperialis ini; maka bahaya tersebut tidak sekedar mengarah pada bangsa Palestina belaka, namun mengarah kepada umat secara keseluruhan; kemarin, saat ini dan masa yang akan datang, mengarah pada agama dan aqidahnya, nilai-nilia, akhlak dan peradabannya, mengarah pada kehormatan, stabilitas dan keamanannya, mengarah pada pemerintah dan bangsanya.

Karena tidaklah entitas zionis sang penjahat melakukan itu kecuali perang yang ditargetkan kepada seluruh umat, dan jika Al-Quds dan Al-Aqsha jatuh maka akan jatuh pula benteng kekuatan Palestina –semoga itu tidak terjadi- dan pada akhirnya akan jatuh pula yang lainnya –semoga ini pula tidak terjadi- seperti beberapa ibukota Arab dan umat Islam; karena proyek penjajahan Barat tidak bertujuan pada Palestina saja namun bertujuan pada target umat Islam seluruhnya.

Karena itu, seluruh umat harus berada dibelakang jihad Palestina sebagai pendukung dan penyangga, guna mempertahankan jiwa dan eksistensinya, sebelum api penjajahan mencapai pada berbagai ibu kota, kota-kota dan desa-desanya, karena mimpi “Israel raya” masih terus berjalan dan berusaha mewujudkan khayalan mereka sebagai kenyataan, dan akan terus diperbaharui ketika tampak terjadi kebingungan, kehinaan dan kelemahan di tubuh umat.

Karena itu apakah para cendekiawan dan tokoh hanya berdiam diri dan tidak berusaha untuk mematikan apinya, tidak mau bergerak sehingga api perang tersebut masuk ke rumah-rumah mereka, dan mereka tidak mampu mematikannya kemudian menyesal pada saat penyesalan sudah tidak ada manfaatnya sama sekali.

Dalam sejarah dikisahkan bahwa ada salah seorang mukhlisin saat melihat adanya pembangkangan terhadap pemerintahan Umawiyah; beliau bersegera menulis surat yang ditujukan kepada Marwan bin Muhammad, sebagai khalifah terakhir khilafah Umawiyah, beliau berkata:

Saya melihat di balik debu pasir ada percikan api # seakan memiliki letupan yang besar

Bahwa api yang terdapat pada musuh akan selalu diingat # dan perang biasanya di mulai dari ucapan

Sekiranya para cendekiawan pada suatu kaum tidak berusaha meredamnya # maka percikan apinya akan menjadi mayat bergelimpangan

Saya sampaikan dengan penuh rasa heran: kalau bukan karena syairku # apakah umat ini akan bangun atau tetap tidur?

Jika mereka pada saatnya mereka tetap tertidur # maka katakanlah: bangunlah kalian, sudah tiba saat kalian bangun

Namun sekalipun peringatan telah sampai kepada pemimpin Negara, namun dirinya telah terdorong melakukan pembunuhan opini, tidak memahami akibat buruk dari pengabaian peringatan, sehingga runtuhlah negaranya dan tenggelamlah masa keemasan masa khilafahnya, dan ketika ditanya: Apa yang membuat kerajaan anda lemah setelah pada sebelumnya kuat dan kokoh pondasi-pondasinya? Dia berkata: “Karena adanya pembinasaan pendapat (opini).

Apakah para pemimpin arab dan Islam menyadari akan pelajaran ini, menemukan jati dirinya akan peringatan yang tulus ini, atau apakah akan terulang kembali kesalahan ini dan menghadpi kehancuran seperti sebelumnya?! Apakah para pemimpin Arab dan Islam memahami akan adanya ketergantungan dan keterkaitan yang erat umat Islam terhadap Al-Quds dan masjid Al-Aqsha, bahwa eksistensinya tergantung pada sikap yang benar terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi umat, terutama permasalahan masjid Al-Aqsha dan Palestina.

Bahwa hal tersebut tidak akan ada yang mampu memberikan kekuatan di muka bumi guna melindungi pemerintahan dari kemarahan bangsa yang tidak menerima jatuhnya Al-Quds dan masjid Al-Aqsha, yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah bagaimana cara menolaknya terutama bagi orang yang mengabaikan tempat-tempat suci dan mengkhianati permasalahan yang sedang dihadapinya?!

Saya tidak menduga tidak semua cendekiawan dari para tokoh dan budayawan serta pemikir dari umat ini semuanya tidak memiliki ikatan yang kuat dan jelas menyembunyikan terhadap apa yang terjadi di Palestina dan apa yang terjadi di belahan dunia Arab dan Islam, baik apa yang terjadi karena ulah perang Amerika dan Barat seperti di Iraq dan Afghanistan, atau apa yang terjadi karena berbagai intrik perang saudara, seperti yang terjadi di Sudan, Somalia, Yaman, Pakistan dan lain-lainnya, atau apa yang terjadi oleh karena adanya konspirasi dengan menebar fitnah seperti di Iran, atau apa yang telah dicapai untuk melakukan penahanan dan perdiskreditan warga Arab dan umat Islam dan para penyeru kebaikan dan reformasi di Mesir, Tunisia dan yang lainnya, atau apa yang terjadi dari berbgai tindakan pemalsuan keinginan umat, kecurangan pemilu yang terjadi dimana-mana; sehingga tidak mampu diterima oleh orang-orang yang tulus akan permasalahannya, dan para pelindung dan penjaga kehormatan dan tempat-tempat sucinya, atau juga terhadap apa yang terjadi penghancuran nilai-nilai, akhlak, peradaban dan eksistensi umat, dan adanya pemaksaan kehendak untuk mengekor pada nilai-nilai, perilaku permisif barat di tengah masyarakat Islam, yang semua itu tampak sempurna terjadi oleh kerja proyek zionis Amerika.

Proyek zionis ancaman bagi seluruh dunia

Para cendekiawan dn tokoh di dunia ini sadar bahwa proyek zionis merupakan proyek rasial dan imperialis, dan apa yang dilakukan mereka dari berbagai tindak kejahatan setiap harinya di Palestina merupakan aib bagi kemanuisaan dan merupakan penistaan terhadap berbagai perjanjian dan nilai-nilai kemanusiaan, bertentangan dengan norma-norma yang dianut oleh dunia, dan bahwasanya eksisnya rezim rasial yang tidak mengenal bahasa lain kecuali membunuh dan merusak merupakan ancam bagi keamanan dan kedamaian dunia; karena itu, orang-orang yang cinta kemerdekaan di dunia ini dituntut untuk berdiri dalam satu barisan guna melawan para penumpah dan penghisap darah yang telah memotori berdirinya entitas penjajah dan perampas ini, dituntut untuk membela warga Palestina, membantu menyelamatkan bangsa Palestina yang terzhalimi, dituntut untuk melintasi berbagai arah sehingga dapat mengambil sikap yang tegas dalam menetapkan hak, menyebarkan keadilan, kebebasan dan kemanusiaan di seluruh negeri, dan bangsa Barat hendaknya menampakkan perannya dalam menekan pemerintah Barat; untuk bersama-sama menghentikan dukungannya kepada entitas zionis yang telah banyak menebar permusuhan, kezhaliman dan kelalimannya, dan keangkuhannya yang selalu menisbatkan entitasnya sebagai bagian yang berada diatas undang-undang.

Tahiyah dan raja (selamat dan harapan)

Kami menyadari bahwa banyak dari orang-orang merdeka dan tokoh di dunia Barat memahami akan kondisi ini, dan banyak dari mereka memiliki peran yang sangat besar dan usaha yang gigih dalam mengumpulkan fakta dan realita guna menuntut tindakan entitas zionis yang zhalim terhadap warga Gaza yang sabar dan tegar, dan kami memberikan selamat kepada seluruh lembaga dan personal yang telah bergerak dan berjuang untuk membela kebenaran, dan kami menyeru kepada mereka semua untuk tetap tabah dan tegar atas prinsip-prinsip kemanusiaan yang mulia, tidak berputus asa atau merasa gagal terhadap apa yang telah dicapai atau belum tercapai dari usaha menggagalkan rencana zionis Amerika terhadap bangsa Arab dan Palestina; sedangkan mereka yang loyal kepada Zionis -pada hakikatnya- tidak mewakili umat, namun mewakili diri mereka sendiri dan lembaga-lembaga serta kursi yang berusaha mereka pertahankan dan mendapatkan upah darinya; guna memberikan sikap dan keputusan yang tidak memberikan kebaikan bagi umat dan bangsa mereka.

Adapun bangsa Palestina yang percaya dengan problematika mereka, ikhlas dan tulus bersama bangsa dan umatnya; maka mereka akan selalu bersama dengan seluruh bangsa Arab dan Islam, menghargai usaha yang telah dikorbankan oleh para tokoh dan pejuang kebenaran guna menolak kezhaliman, mempertahankan kebenaran dan melawan permusuhan.

Dan kami yakin bahwa kemenangan pada akhirnya akan berpihak pada kebenaran, keadilan dan cahaya, seperti yang dijanjikan Allah SWT:

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آَمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ

“Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)”. (Ghafir:51)

Allah Akbar walillahilhamdu…

Dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya…

Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.


Dipetik dari: http://www.al-ikhwan.net

 

My Blog List

FIKRAH & DAKWAH Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template