Thursday, May 13, 2010

Risalah Mursyid: Sesungguhnya Tentera Kami Pasti Menang


Risalah  dari Dr. Muhammad Badie’, Mursyid Am Ikhwan Muslimin
23 April 2010
Dengan nama Allah, selawat dan salam ke atas  Rasul saw, beserta para pengikutnya hingga hari kiamat ..

Sebarang kekejaman pasti akan lenyap
Para pendokong kebatilan pasti akan senantiasa berusaha mengubah dan memutarkan fakta-fakta, mengubah penindas menjadi pihak tertindas, pendokong kejahatan menjadi mangsa korban, mangsa korban menjadi pendokong kejahatan, para pendakwah yang menyeru kepada kebaikan dianggap keluar dari hukum dan melawan undang-undang, hinggakan tempat kembalinya para pendokong keadilan dan penegak kebaikan adalah penjara; bahkan setengah pihak kebatilan mahu mereka dihukum dengan dengan hukuman yang berat!! Adakah usaha melakukan perubahan dan menuntut kebebasan merupakan suatu jenayah di dunia Islam ketika ini? Sementara itu, adakah hanya menyampaikan pidato berkobar-kobar di dalam forum dan mengantungkan sepanduk kutukan dianggap sebagai sebahagian daripada perjuangan dan kepahlawanan?!
Inilah tanda-tanda betapa buruknya zaman kita ini yang tersebar berbagai kebejatan dan kekejaman terutama laungan-laungan ke arah agama yang dilaungkan oleh para pembesar kita.

إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْأِصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali”. (Hud:88)

Penjara-penjara ini telah menenggelamkan dunia kita khasnya generasi terbaik kita. Namun, para tawanan yang terdiri daripada para mujahidin dan Mujahidat Palestin yang meringkuk di dalam penjara Israel memberikan kesan yang nyata iaitu sebagai harapan masa depan yang lebih cerah insya Allah untuk menghancurkan kezaliman Israel. Firman Allah SWT:

كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (Ar-Ra’ad:17)

Tindakan kekejaman ini sekalipun panjang masanya namun tetap akan lenyap. Malah para pendokong kezaliman akan berada di hadapan Tuhan untuk dipertanggungjawabkan di atas perbuatan mereka:

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ* وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ* سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ* لِيَجْزِيَ اللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadhrat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (minyak tar) dan muka mereka ditutup oleh api neraka, agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya”. (Ibrahim:48-51)

Apa yang dikatakan oleh ketua tentera penindas saat Fir’aun  berkata:

مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلَّا سَبِيلَ الرَّشَادِ
“Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”. (Ghafir:29)

Pada saat Fir’aun menghukum orang-orang beriman:

قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَى
“Berkata Fir’aun: “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka Sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan Sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan Sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya”. (Toha:71)

Bukankah akhir dari hayatnya Allah SWT nyatakan:

فَأَغْرَقْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ جَمِيعًا
“Maka Kami tenggelamkan dia dan orang-orang yang bersamanya semuanya”. (Al-Isra:103)

Sunnatullah dalam penciptaan
Ini adalah Sunnatullah yang tidak akan pernah berubah dan berganti…. Sunnah yang telah berlaku dan akan berlaku hingga hari pembalasan (kiamat) sebagai janji yang benar dari Allah SWT; untuk para duat, orang-orang yang merdeka dan yang terhormat, kerana mereka berjuang menghadapi berbagai hambatan dan rintangan, dan menempuh berbagai kesulitan, dengan iman yang mendalam, kefahaman yang jelas,  dan keyakinan yang teguh,  sehingga mampu mengendalikan hati , fikiran dan tindakan mereka.  Allah SWT berfirman:

ولقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ* إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنصُورُونَ* وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ* فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ* وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ* أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ* فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاء صَبَاحُ الْمُنذَرِينَ
“Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) Sesungguhnya mereka Itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan Sesungguhnya tentara Kami Itulah yang pasti menang, Maka berpalinglah kamu (Muhammad) dari mereka sampai suatu ketika. Dan lihatlah mereka, Maka kelak mereka akan melihat (azab itu). Maka apakah mereka meminta supaya siksa Kami disegerakan? Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, Maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu”. (As-Saaffat: 171-177)

Ini merupakan sunnatullah secara umum, dan akan terus berlangsung di serata pelusuk bumi dan sepanjang masa. Jikalau para jundi begitu tulus dan para pejuang perubahan memiliki sifat tajarrud yang tinggi lambat laun  pasti akan mengecapi kejayaan dan merasai kemenangan biarpun besar  kesulitan dan hambatan menghadang, untuk melihat adakah tetap berdiri di hadapan janji Allah untuk melaksanakan itu semua?! Adakah ada yang mampu menghentikan Sunnatullah?! Kadangkala janji ini ditunda namun ia tidak akan pernah berubah. Kadangkala Allah membiarkan orang-orang zalim terus dengan kezaliman mereka namun selamanya ia tidak akan mampu terselamat daripada hisab dan azab Allah. Semua itu merupakan ketentuan Allah, bukan kerana kehendak manusia atau apa yang digambarkan oleh manusia. Justeru segala perkara yang datangnya dari Allah pasti akan lebih sempurna, lebih kekal, lebih lengkap dan lebih relevan. Apa yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi dan yang pasti menang.

وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf: 21).

Adapun seruan kami kepada semua orang yang berusaha dan berjuang melakukan perbaikan supaya senantiasa ikhlas kerana Allah dan mengarahkan tujuan kepada-Nya, terus bekerja keras untuk menyelamatkan umat daripada masa depan yang tidak diketahui yang didorong oleh tindakan kejam dan kehancuran kepada umat.

“Dan tiada siapa yang mengetahui  tentara Allah  melainkan Dia”.
Apa yang ada dan terjadi di alam semesta ini adalah atas kehendak Allah. Allah kadangkala memberikan kepada manusia ayat-ayat-Nya yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah sendiri supaya kita mengetahui kehendak dan kekuatan-Nya.

ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ
“Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu”.  (Az-Zumar:16)

Mudah-mudahan manusia akan kembali berteduh dan berlindung kepada Allah pada bidang yang lebih luas dan kesan yang berterusan. Luapan lahar gunung berapi Iceland telah menghalangi lalu-lintas udara di sebahagian besar benua Eropah hingga menyebabkan lebih dari seminggu operasi penerbangan tergendala, kerana abu atau debu gunung berapi yang meningkat, yang mengaburkan penglihatan dan mengancam kerja kawalan. Asapnya pula mengandung partikel sebagian besar dari silikon, dan proses pencairan ais di gunung berapi berubah menjadi asap yang boleh merusakkan injin kapal-terbang, struktur dan semua peralatan elektronik yang paling kecil sekalipun. Begitu juga kesannya boleh mengakibatkan  kecederaan serius ke atas paru-paru semua organisme yang hidup.

Bukankah ini merupakan tanda  kepada seluruh penduduk bumi ini supaya kembali kepada Allah yang merupakan Pemilik Kemuliaan sebenarnya? Allah SWT berfirman:

وَمَا نُرِيهِمْ مِنْ آيَةٍ إِلَّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ أُخْتِهَا
“Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya”. (Az-Zukhruf:48)

Adakah ini merupakan suatu seruan Allah supaya menghentikan sebarang bentuk kerusakan dan ingatan kepada pendokong kerusakan, menghentikan kezaliman dan ingatan kepada pendokong kezaliman?! Allah SWT berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan kerana perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Ruum:41)

Nabi saw telah memerintahkan kita ketika melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dalam gerhana Matahari atau bulan; supaya berlindung dan bersimpuh kepada Allah dalam solat dan doa, dan membentengi diri dengan persiapan menghadapi hari akhirat supaya kita menjadi teladan bagi seluruh manusia:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ* يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”.           (Al-Haji: 1 – 2)

Maksud kembali kepada Allah ini adalah kembali kepada fitrah yang bersih yang telah Allah ciptakan manusia kepadanya, dan mengetahui kuasa-Nya yang maha Kuat melebihi hamba-hambanya, dengan senantiasa mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan bukan hanya takut akan murka dan hukuman- Nya.

Undang-undang darurat tidak akan bertahan lama
Semoga Allah meredhai pemimpin umat yang adil Umar bin Al-Khattab, di saat beliau mengungkapkan:

نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ فَإِنِ ابْتَغَيْنَا الْعِزَّةَ فِي غَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ
“Kami adalah satu  kaum yang Allah berikan kemuliaan kepada kami dengan sebab Islam yang kami anuti, maka jikalau kami mencari kemuliaan selain Islam maka kehinaanlah kepada kami”

Islam meminta kita merasa mulia bukan merasa hina .. merasa kuat bukan merasa lemah .. merasa bebas bukan merasa tertindas; iaitu yang senantiasa menggugurkan dan menjatuhkan semua jenis kepentingan politik, ekonomi dan sosial, pada saat kita  menjalani kehidupan kita dengan Islam, dan pada saat kesetiaan kita hanyalah kepada Allah semata dan bukan untuk penindasan, dan juga pada saat penghambaan diri kita hanya kepada Allah semata, bukan kepada pemegang kekuasaan.

Justeru kemuliaan bangsa dan umat tidak mampu dicipta oleh undang-undang darurat, bukan atas dasar pengadilan luar biasa dan undang-undang darurat, bukan pada polis yang selalu menakutkan orang-orang yang merdeka, bukan dalam bentuk penjara yang mengurung orang-orang yang jujur. Namun kemuliaan bangsa dan umat itu dicipta atas dasar keadilan, melalui acuan kebebasan, dan dihasilkan oleh kesamarataan, sehingga hak suatu bangsa adalah menikmati kebenaran, keadilan, kesemarataan dan kebebasan sebelum peradaban modern mengenali istilah-istilah ini.

Wahai kaum kami..
أَقِيْمُوا دَوْلَةَ الإِسْلاَمِ فِي نُفُوْسِكُمْ تَقُمْ عَلَى أَرْضِكُمْ
Dirikanlah negara Islam di hati kalian pasti akan tegak daulah Islam di bumi kalian,

Sesungguhnya permulaan dari pengislahan adalah pengislahan jiwa manusia menuju kesempurnaan ibadah kepada Allah, dan merasai dirinya sentiasa diperhatikan Allah dalam setiap saat dan setiap tempat, serta merasai tanggungjawab yang akan dipersoal kemudian hari.

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَكَذَلِكَ الْحَاكِمُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Kalian adalah pemimpin  dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, wanita adalah pemimpin  dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, begitu pula  seorang penguasa adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya,”

Di dalam rumah, ketika mahu memisahkan susu bagi bayi yang baru lahir kurang dua tahun semestinya dengan persetujuan bersama dan hasil mesyuarat.

فَإِنْ أَرَادَا فِصَالاً عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا
“Apabila keduanya ingin memisahkan susu (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya”. (Al-Baqarah: 233)

Di peringkat pemerintahan sebuah negara umat Islam disuruh selalu bermusyawarah di antara mereka:

وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka”. (As-Syura: 38)

Dan perintah Ilahi kepada Rasul saw dan semua pemerintah selepasnya.

فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
“Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. “ (Ali Imran: 159).

Kami mahukan kebebasan atau kemerdekaan sepenuhnya, supaya bangsa dan umat kami dapat mengecapi kemajuan dan kebangkitan yang sebenar bagi mengembalikan kemuliaannya yang agung, dan memiliki hak bersuara secara bebas tentang pandangan mereka dalam memilih pemimpin dan penguasanya, seperti yang kalian inginkan. Kami suka semua orang tahu bahwa mereka turut sama dalam menanggung berbagai beban tanggung jawab untuk melakukan pengislahan. Justeru janganlah kalian meremehkan urusan, usaha atau pendapat kalian. Ini kerana Pemilik  kekuatan dan Kekuasaan telah memberikan kerajaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menjatuhkan mana-mana kerajaan yang Dia kehendaki. Kita tidak lain hanyalah sebagai penyebab kuasa yang sedikit dan kelak kita akan mendapatkan ganjaran dari Allah:

وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ* وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ
“Dan Kami hendak memberi kurnia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang se lalu mereka khawatirkan dari mereka itu”. (Al-Qashash:5-6)

Kami menuntut supaya pemimpin segera menamatkan sebarang tindakan kekerasan, dalam menyekat suara umat atas nama undang-undang darurat, mencegah hasutan(fitnah) atau mempertahankan keamanan Negara. Semua itu adalah tindakan yang merosakkan yang sebenarnya merupakan fitnah itu sendiri. Kesannya kita dapat lihat sebahagian besar generasi Islam tidak mengetahui apa-apa kecuali kekangan undang-undang darurat atau batas-batas kebebasan umum, pemenjaraan dan penahanan, sebagai pilihan dalam menghadapi tindakan perusakan, pengedaran dadah, kekacauan, keganasan dan pendudukan! .. Adakah rakyat dapat bersatu dan dapat hidup secara aman melalui undang-undang darurat mengikut keadaan tertentu? Jika keadaan darurat adalah kaedah khusus, jadi apakah yang dimaksud dengan undang-undang darurat pada ketika perang, jangkitan wabak atau bencana alam? Semoga Allah menjauhkan kita dan menyelamatkan kita dari itu semua. Di manakah kekuatan rakyat yang terus menghadapi pembangunan material, yang seolah-olah telah menggantungkan pedang di leher, terutama berhadapan dengan janji-janji yang akhir-akhir ini ingin dibatalkan, yang hanya mengeluarkan wap tetapi tidak wujud dalam erti yang sebenarnya?!
Di negara Mesir khasnya, kami menuntut pihak berkuasa negara dan semua agensinya supaya membatalkan segala operasi yang keras, dengan menghentikan keadaan darurat sebelum akhir bulan April tahun ini. Kami juga meminta agar dipenuhi  tuntutan semua pertubuhan hak asasi manusia di peringkat antarabangsa dan tempatan, yang telah mengisytiharkan perlanggaran hak asasi daripada tindakan kejam tersebut berdasarkan wujud penghapusan dan terlucutnya syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh perlembagaan bagi meneruskan keadaan darurat, lagipun ia  bertentangan dengan konvensyen antarabangsa terhadap hak asasi manusia. Undang-undang sivil kita sudah dapat memenuhi semua yang kita perlukan dan oleh itu, dak perlu kepada undang-undang darurat dan undang-undang keganasan.
Adakah akan tercapai tuntutan-tuntutan ini?!

Wahai kaum kami ..
Undang-undang pembersihan etnik di Palestin merupakan kemuncak kekejian Negara Haram Israel. Kekejaman mereka tidak mampu disekat kecuali dengan adanya kesatuan Islam, sama ada Sunni dan Syiah, Arab dan bukan Arab, sekalipun berbeza warna kulit, bahasa dan kelompok. Hak rakyat Palestin di seluruh negeri mereka adalah hak yang suci dan mulia yang diakui dalam semua risalah, adat dan hukum, dan merupakan hak asasi manusia di Timur atau Barat, sehingga kita berjaya memperolehi hak-hak kita. Namun jika tidak, maka tidak ada cara lain bagi rakyat Palestin atau Arab atau negara Islam kecuali melakukan perjuangan dengan segala cara yang disyariatkan, termasuk perjuangan bersenjata. Justeru perjuangan ini merupakan ubat paling berkesan terhadap pihak penindas yang didukung atau disokong oleh Barat dan antarabangsa.

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
“Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).” (Al-Anbiya:18)


Artikel asal: http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=63778&SecID=213

 

My Blog List

FIKRAH & DAKWAH Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template